KEEP ISTIQOMAH

Assalamualaikum... Sob, selamat bermalam minggu dengan pasangan halalnya ya. Insya Allah aku segera menyusul. Hehehe (dengan siapa ??? tunggu aja cerita selanjutnya, mohon doannya ya, semoga dipermudah olehNYA. Allahumma Amiiin).

Sob,,, setiap langkah ini selalu punya cerita. Entah itu cerita sedih, maupun cerita bahagia. Apapun endingnya jangan pernah berhenti untuk bahagia dan bersyukur.


Ketika memutuskan untuk hijrah. Ternyata semua tidak segampang membalikkan telapak tangan. Ada kegelisahan, tidak ikhlas, belum siap, bimbang, gamang, dan tidak terima dengan semua aturan mainNYA.

Oke... aku masih ingin tampil style, fashionable, ingin jadi anak hijaber dengan tutorial hijab yang cetar badai. Jujur Belum siap, ga kuasa harus tampil dengan busana kedodoran, kayak emak-emak. Apalagi pertama kali mencari tahu tentang seluk beluk muslimah, nemu penjabaran bahwa wanita kudu pake niqaf. Oh nooooooo..... tidak ada cara mudahkah untuk aku si pemula untuk belajar taat.



Hampir dua tahun, batinku bergejolak dashyat. Disatu sisi tak ingin kembali ke masa jahiliyah diriku, disisi lain, Ayuuuk lah masa iya aku harus seperti emak-emak diusia muda. Apakata dunia. Bisikan baik dan buruk menghantui langkahku. Apalagi aku juga bekerja diperkantoran yang tidak sedikit menuntut karyawannya berpenampilan rapi, modis dan cantik. Mmmm, kalau aku pake busana kedodoran itu, apa mungkin perusahaan mau menerima aku jadi karyawannya.

At Office

Kala itu aku benar-benar berada ditingkat Galau yang akut stadium akhir. Kalau kita umpakan dengan penderita kanker, hidupnya didunia hanya hitungan hari. Tak pernah menyerah mencari jawaban yang pas sesuai hati ini, aku coba belajar pura-pura abai dengan penampilan, style or fashionable. Ku coba ikuti permainan dan aturanNYA.  Entah dimana awalnya, makin kesini aku makin menyadari bahwa aku hidup adalah untuk taat kepadaNYA. DIA yang memberiku hidup dengan kesempurnaan.

Dan Alhamdulillah, ketika aku benar-benar berniat untuk hijrah. Pertolongan Allah datang. Maaf sebelumnya aku tidak menyebutnya Hijrah, hanya saja ingin lebih baik terutama dalam berbusana. Satu persatu aku mengurangi pakaian semi telanjang itu, mencicil dan belajar memakai rok. Walau dengan hijab ala-ala hijaber. Namun tidak keluar dari jalurnya, menjulurkannya hingga dada. Alhamdulillah, hingga sekarang aku belajar istiqomah menutup aurat dengan baik sesuai SyariatNYA. Semua itu belumlah sempurna, namun Insyaa Allah akan aku perbaiki seiring berjalannya waktu.

Semakin belajar istiqomah, semakin aku sadari akan dangkalnya ilmu agamaku. Hijrah itu tidak hanya perubahan dalam hal berbusana. Melainkan juga dalam hal ibadah. Baik ibadah wajib maupun sunnah.

Sob... seperti apapun perjalan hijrahku, masih banyak dari diriku yang harus diperbaiki. Semoga dengan belajar untuk menutup aurat ini, mampu membendung nafsu syahwatku terhadap dunia. Seperti kata para Ulama, "Ketika kita mengenggam akhirat maka duniapun ikut didalamnya".

So... hiduplah untuk hari esokmu yang tidak kita ketahui seperti apa.



Waasalamualaikum....


Adelia
Keep Istiqomah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAK KENAL LAH...

Edisi jadi tamu undangan